Minggu, 13 Februari 2011

Penanganan Disfungsi Ereksi

Penanganan disfungsi ereksi berbeda dengan penyakit fisik biasa. Disfungsi ereksi melibatkan faktor fisik, kejiwaan, juga berdampak bagi pasangannya. Semakin cepat ditangani maka akan semakin baik.
Disfungsi ereksi merupakan masalah pria yang paling besar, karena menyangkut harga diri dan "kejantanan". Disfungsi ereksi tak jarang membuat penderitanya frustasi di tempat tidur.
Melalui disfungsi ereksi , penyakit jantung juga dapat ditelusuri. Apa hubungan disfungsi ereksi dengan penyakit jantung? Para ahli memiliki teori tersendiri mengenai masalah ini. Penyebab disfungsi ereksi  sama dengan penyakit jantung. Timbunan plak (kerak) menahan laju aliran darah sehingga kelenturan arteri berkurang. Pengaruh pertamanya terlihat pada kemampuan penis, kemudian di jantung.
Penyebab dan faktor resiko disfungsi ereksi adalah gaya hidup (merokok berlebihan, mengkonsumsi alkohol secara berlebihan, dan menggunakan narkotika), faktor psikososial (hubungan dengan pasangan, informasi yang salah, dan teknik seksual yang tidak benar), penyakit atau gangguan yang menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi  harus segera ditangani, obat-obatan yang beresiko harus diganti atau jika memungkinkan dihentikan penggunaannya.
Pengobatan untuk memperbaiki disfungsi ereksi adalah terapi (konseling dan pendidikan seks, terapi seks, terapi psikoseksual / terapi pernikahan), mengkonsumsi obat yang didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter, terapi lokal, dan pembedahan (meliputi pembedahan pemuluh darah dan penile implants).
Penanganan disfungsi ereksi yang prospektif dalam penelitian adalah terapi sel punca (stem cell). Caranya dengan menyuntikan langsung ke dalam korpus kavernosum. Dengan terapi ini akan terjadi perbaikan di korpus kavernosum sehingga fungsi ereksi menjadi normal kembali

sumber : www.info-sehat.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar