Minggu, 13 Februari 2011

Sakit Kepala

Sakit kepala merupakan perasaan nyeri di sekitar kepala. Sakit kepala adalah perasaan subjektif seseorang yang merasa tidak nyaman di daerah sekitar kepala. Sensasi nyeri dapat dirasakan di semua organ tubuh yang peka nyeri di daerah kepala mulai dari kulit hingga otak.
Sakit kepala terdiri dari dua, yaitu:
Sakit kepala primer
Disebut sakit kepala primer jika tidak terdapat gangguan di organ lain. Tidak ada gangguan struktural, infeksi, atau gangguan di daerah wajah atau mata. Sakit kepala primer tidak memiliki penyebab langsung, namun memiliki faktor pencetus. Empat hal yang menjadi faktor pencetus terjadinya sakit kepala:
  1. Posisi tidur kurang baik.
  2. Terlalu memaksakan diri.
  3. Sering menggertakkan gigi.
  4. Terlalu lama berada di satu posisi yang sama, misalnya saat Melihat komputer atau mikroskop. 
Sakit kepala primer terdiri dari:
  1. Sakit kepala tipe tegang
    Umumnya disebabkan oleh gaya hidup. Menurut Dr. Mursyid, staf Departemen Neurologi FKUI RSCM, saat terkena sakit kepala tipe tegang, penderita merasa penuh di kepala, tegang dari bagian belakang kepala sampai daerah belakang (punggung) dan bahu. Pemicu utamanya adalah stres dan masalah psikologi.
  2. Sakit kepala tipe kluster
    Sakit kepala ini mirip dengan sakit kepala migran. Hanya saja ada gejala lain yang menyertai. Sakit kepala dapat muncul pada beberapa hari, hilang selama berbulan-bulan, lalu muncul kembali.
  3. Sakit kepala migran
Jika dibandingkan ketiga jenis kepala tersebut, yang paling umum diderita adalah sakit kepala tipe tegang, kemudian sakit kepala migran, dan yang terakhir adalah sakit kepala tipe kluster.
Sakit kepala sekunder memiliki penyebab yang jelas, yaitu akibat penyebab lain di kepala. Contoh: infeksi gigi, sinusitis, tumor otak.
"Wajar jika seseorang menderita sakit kepala satu hingga dua kali salam sebulan. Namun sebaiknya waspada jika Anda mengalami sakit kepala lebih dari 15 hari. Apalagi jika berlangsung secara terus menerus, sehingga sulit diatasi,"ungkap Dr. Mursyid.
Sakit kepala yang semakin lama semakin berat dapat merupakan salah satu gejala sakit kepala serius. Hal tersebut sesuai dengan sifat tumor atau abses yang terus tumbuh dan mendesak tekanan di otak. Akibatnya pembuluh darah di selaput otak terdesak. Nyeri semakin lama semakin besar karena tekanan di otak semakin tinggi.
Waspadai juga jika Anda menderita sakit kepala yang berat pada pagi hari, dan lama kelamaan berkurang. Namun durasi sakit kepala tersebut semakin panjang, bahkan disertai muntah. Hal itu menandakan sistem kekebalan tubuh yang kurang bagus. Sakit kepala jenis ini dapat menjalar ke tungkai atau lengan, dan dapat berujung pada stroke.
Demikian pula halnya jika Anda menderita sakit kepala yang disertai muntah, pandangan kabur, dan biasanya menyerang pada pagi hari saat bangun tidur. Hal ini merupakan tanda peningkatan tekanan di otak. Belum tentu tumor, tetapi ada benda yang menekan otak.
Tidak perlu tergesa-gesa mengkonsumsi obat. Sakit epala ringan dapat diredam hanya dengan beristirahat. Jika ternyata istirahat ternyata tidak mampu menyembuhkan, maka Anda boleh mengkonsumsi obat sakit kepala biasa (analgetik). Seringkali terjadi kesalahan dalam pengobatan. Jika obat tidak sesuai, ada peningkatan dosis dan pada akhirnya sakit kepala menjadi kronik, sehingga agak sulit mengatasinya. Lama-kelamaan mengkonsumsi obatpun jadi tidak mempan.
Baik sakit kepala primer, dan sekunder, sebaiknya hilangkan terlebih dahulu penyebabnya. Jika sakit kepala Anda terjadi karena stres, maka jauhilah stres. Jika sakit kepala Anda terjadi akibat infeksi, obatilah terlebih dahulu.
Hindari sakit kepala dengan gaya hidup sehat, seperti bekerja tidak terlalu berat, cukup beristirahat, dan jauhi stres.

sumber : www.info-sehat.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar