Minggu, 13 Februari 2011

Disfungsi Ereksi

Selain ejakulasi dini, disfungsi ereksi merupakan salah satu disfungsi seksual pria yang paling banyak dijumpai. Disfungsi Ereksi dikenal juga dengan impotensi. V dapat dialami oleh semua pria tanpa memandang usia, suku, status sosial, jabatan, tingkat pendidikan, dan \lainnya.
Disfungsi ereksi merupakan ketidakmampuan seorang pria dalam mencapai atau mempertahankan ereksi penis yang cukup untuk melakukan hubungan seksual.
Seseorang dikatakan memiliki disfungsi ereksi primer jika sejak semula penderita tidka pernah berhasil meakukan hubungan seks. Sedangkan disfungsi dikatakan sekunder jika sebelumnya ia sudah pernah berhasil melakukan suatu hubungan namun kemudian gagal karena sesuatu.
Disfungsi ereksi tidak sama dengan ejakulasi dini. Ejakulasi dini berarti ketidakmampuan seseorang mengontrol ejakulasi yang diinginkan (hingga pasangan juga mengalami orgasme). Seseorang yang mengalami ejakulasi, ereksinya tidak terganggu. Namun ejakulasi dini yang berlangsung lama dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Disfungsi ereksi dapat disebabkan oleh faktor psikis dan fisik (faktor organik). Penyebab disfungsi ereksi dapat dikelompokkan menjadi disfungsi ereksi psikogenik dan disfungsi ereksi organik. Disfungsi ereksipsikogenik adalah disfungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor psikis. Disfungsi ereksi organik disebabkan oleh gangguan fisik (organ tubuh). Sebagian besar penyebab disfungsi ereksi adalah faktor fisik.
Faktor psikis yang menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi meliputi semua faktor dalam semua periode kehidupan. Faktor psikis dikelompokkan menjadi faktor predisposisi (yang mempermudah), faktor presipitasi (faktor yang mengendap), dan faktor pembinaan.
Faktor predisposisi misalnya pandangan negatif mengenai seks, trauma seks, kurangnya pendidikan seks, kepribadian, masalah hidup, hubungan yang kurang harmonis. Faktor presipitasi misalnya akibat psikis akibat penyakit atau gangguan fisik, proses penuaan, harapan yang berlebihan, depresi, cemas, tidak setia terhadap pasangan, kehilangan pasangan yang seringkali dialami oleh beberapa suami selama beberapa waktu setelah kematian istrinya. Faktor pembinaan misalnya pengalaman sebelumnya, hilangnya daya tarik pasangan, komunikasi yang tidak baik, takut akan keintiman.
Faktor fisik atau organik misalnya faktor hormon (kadar hormon prolaktin yang meningkat dan kadar hormon tiroid yang rendah), syaraf (gangguan syaraf parasimpatetik dan gangguan bagian otak yang mengontrol ereksi), pembuluh daraharteri (pengerasan dinding pembuluh darah arteri dan trauma dinding pembuluh darah arteri), pembuluh darah vena (kerusakan pada dinding pembuluh darah vena), iatrogenik (pengunaan obat tertentu dan akibat operasi di daerah kelamin).
Beberapa obat yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi adalah obat psikotropik, antidepresan, anticholinergic, dan obat-obatan yang digolongkan sebagai recreational drug seperti alkohol, nikotin, marijuana, dan amphetamine.
Beberapa jenis operasi yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi misalnya operasi otak, operasi tulang belakang, operasi pengangkatan buah zakar.

sumber : www.info-sehat.com  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar